KENDARI, (TEROPONGSULTRA.NET) Janji Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka yang akan mencabut laporan polisi atas penahanan puluhan mahasiswa di Jakarta rupanya bohong.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Himpunan Mahasiswa (Hima) Sultra-Jakarta, Asvin. Kata dia, sampai hari Gubernur Sultra tak kunjung mencabut laporan di Polres Jakarta Pusat (Jakpus).
“Gubernur bohong, tidak ada pencabutan laporan. Kapolres Jakpus malah minta untuk menghadirkan 2 orang mahasiswa untuk kepentingan penyelidikan,” ungkapnya, Sabtu 11 Oktober 2025.
Permintaan tersebut disampaikan Kapolres Jakpus melalui pesan WhatsApp kepada Umar Bonte yang sebelumnya memberikan jaminan terhadap puluhan mahasiswa untuk dibebaskan.
“Selamat sore bapak, semoga kita selalu sehat dan lancar dalam bertugas, Amin. Untuk kepentingan Penyelidikan mohon bantuannya bapak memghadirkan 2 nama yakni Muhammad Sabri dan Muh. Ilan Radit J, pada Senin 13 Oktober 2025,” ujar Asvin yang membeberkan pesan WhatsApp Kapolres kepada Umar Bonte.
Lanjut Asvin, pemanggilan dari Polres Jakpus untuk kepentingan penyelidikan ini merupakan bukti kebohongan Gubernur Sultra kepada mahasiswa dan masyarakat Sultra.
‘Gubernur sultra Perintahkan bebaskan dan Pulangkan Mahasiswa‘
Melansir haluansultra.id Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, menegaskan telah memerintahkan untuk membebaskan dan memulangkan mahasiswa asal Sultra yang dilaporkan ke pihak kepolisian di Jakarta. Bukan hanya itu, Gubernur juga meminta laporan polisi terhadap mahasiswa tersebut segera dicabut.
“Ketika saya menerima laporan dari staf, saya langsung perintahkan tidak boleh ada satupun mahasiswa yang menginap di kantor polisi. Segera bebaskan, pulangkan, malam itu,” tegas Andi Sumangerukka dalam pernyataannya, Jumat (10/10/2025), malam di Rujab Gubernur.
Bukan hanya soal penangkapan, Gubernur juga menanggapi pertanyaan mengenai rencana pembangunan asrama mahasiswa (mes) pada tahun 2026.
Ia menegaskan komitmennya untuk membangun asrama tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga di kota-kota lain yang menjadi tujuan rantau mahasiswa Sultra.
“Kita akan bangun mes, bukan hanya cuma di Jakarta. Anda tahu mahasiswa kita ada tersebar di mana? Di semua, ada di Jogja, di Surabaya,” ujarnya.
Andi Sumangerukka mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sejumlah asrama mahasiswa Sultra yang tidak layak. Ia menceritakan pengalamannya melihat langsung kondisi yang memprihatinkan.
“Pernah nggak Anda datang ke Jogja, melihat yang di Jogja bagaimana sengsara itu? Saya pertama datang, itu yang di Makassar, lihat mesnya aja kayak begitu. Coba, kira-kira Anda lihat itu, layak nggak?” tandasnya
Komentar